Selalu ada kenangan di tanggal 17 Agustus

(17 Agustus 2000, Pesantren Persis 76 Garut)
        Ini kali pertama saya mendapat hadiah ulang tahun, biasanya paling maksimal adalah dibuatkan nasi kuning oleh ibu, itu pun kalo ibu ingat kalo 17 agustus adalah hari ulang tahunku :) (maklum ga ada tradisi mengingat ultah di keluargaku). Ulang tahun ini aku mendapat sebuah kado yang agak besar, ketika dibuka terlihatlah sebuah kaos putih bermerk H&R disertai sebuah surat ucapan ultah dari salah satu santriwati seangkatan berinisial AH dg disertai tulisan "kani koch-koch hota hai" yang sampe sekarang aku ga ngerti artinya padahal dah nonton fimnya. Entah dapat petir dari mana padahal ketemu aja sekali dua kali (maklum namanya juga pesantren) tapi dah dapet kaos mahal, ya Alhamdulillah.
       Tapi karena ada perasaan bersalah dan takut dimarahin ustadz gara2 dapet terima hadiah dari santriwati (soalnya pernah dimarahin juga), akhirnya dengan berat hati kadonya aku balikin melalui pembina asrama putri (abis malu ketemu langsung, secara dulu belum ada HP). Sehari dua hari kemudian terdengar kabar sang santriwati menangis  sampe matanya bengkak (katanya sii..) akhirnya aku dipanggil oleh si ibu pembina asrama putri dan kadonya diserahkan kembali padaku dengan pesan.."Kani ini di ambil aja kadonya, dan anggap aja ini semata hadiah tanpa maksud apa2", dengan senang hati kuambil lagi kadonya (emang lagi butuh kaos juga sih, emang kalo jodoh ga akan ke mana2 (aku sama kaosnya maksudnya)..oh iya kabar terakhir sang santriwati sudah menikah dan punya satu anak, wah..wah..

(17 Agustus 2001, SMU Insan Cendekia Serpong)
       Ini tahun pertama aku ulang tahun dengan menggunakan seragam putih abu-abu, terlihat lebih dewasa dan terpelajar he3x... Sekolah mengadakan upacara (dan seperti biasanya capek dan membosankan), tapi tak kusangka di akhir upacara sekolah mengumumkan juara2 siswa berprestasi, dan (duh punten ya kalo agak narsis) diriku pun dipanggil kedepan, .."Juara umum Kelas satu SMU diraih oleh Muhammad Taifiqullah Asisaukani" (nama saya tidak salah ketik, emang guruku suka susah nyebut namaku, ya sudahlah toh bukan beliau saja yang suka salah). Dan aku pun maju dengan masih menggunakan pakaian Paskibraka yang terlihat putih bersih dan bersahaja (maklum waktu itu aku jadi tim pengibar bendera)
       Kejutan tak hanya berhenti di situ, setelah selesai upacara entah kenapa beberapa rekan sekelas ku tiba2 memegang diriku secara bersamaan. "Woi apa-apaan ni..", sekilas teringat bahwa di dekat asrama putra, persisnya depan kantin makan terdapat sebuah aliran sungai yang melewati sekolah. Warnanya coklat dan biasa menjadi pemandian para permasiuri kebo di sekitar sekolah (maklum sekolahnya emang di kampung). Dan mengingat itu dan disandingkan dengan fakta bahwa hari ulang tahunku hari ini maka hanya satu premis mayor yang kudapat.."LARI...". Aku pun memutari sekolah padahal ga lagi dihukum, naik turun tangga hanya untuk menjauhi orang2 yang berniat buruk padaku he3x. Namun manusia juga ada batasnya, walaupun aku pernah menjadi pelari benteng terkenal di zaman SD dan sprinter kelas atas di pelajaran olahraga SMU ku tapi tetap saja kalo soal stamina aku  ga kuat. Singkat cerita tertangkaplah aku, kaki dan tanganku dipegang 2 orang dan aku di angkut seperti Kambing guling yang di ikat di kayu dan siap untuk dipanggang. Setelah sampai di tepi kali dengan semena-mena mereka mengayun-ayunkan tubuhku sembari bilang.."Satu..Dua...TIGAAA...", dan... "BYUUURRRR..."

(17 Agustus 2003, Lapangan Upacara SMU Insan Cendekia Serpong)
      
Ini adalah ulang tahun spesial bagiku karena ultah yang ke-17 (lho so what gitu lho..!), ini juga terakhir aku merayakan ulang tahun di SMU ku tercinta. Dan rutinitasnya selalu sama, mereka mengejar diriku, aku lari, tapi aku tetap tertangkap, dan aku dengan semena-mena diayun dan dilemparkan oleh mereka ke kali. Andaipun ada perbedaan maka hanyalah keadaan air kalinya yang sudah mulai menipis, mungkin hanya tinggal 5 cm dari dasar, sehingga lebih mirip genangan lumpur daripada kali. Cukup untuk membuatku menjadi "Swamp Things" dengan penderitaan yang berlipat ganda.
       Selain itu juga di tahun terakhir ini aku memenuhi obsesiku untuk bisa mentraktir teman-teman seangkatan dengan sebotol teh sosro tiap orang DAN mengumumkan di speaker masjid , "ASSALAMUALAIKUM WR WB, PENGUMUMAN BAGI ANGKATAN MALTAVISTA SILAKAN MENGAMBIL SEBOTOL TEH BOTOL GRATIS DI KOPINMA KARENA ADA SALAH SATU TEMAN KITA YANG HARI INI BERULANG TAHUN", (sebuah tradisi di SMU). Padahal duitnya aku dapet dari susah payah upah ngecat kursi dan meja TK/TPA ibuku (yah namanya juga obsesi).
       Yang tidak kalah terkenang juga pada tahun ini aku senang dan sedih, senang karena leas tanggung jawab sebagai ketua asrama putra dan yang lebih spesial karena dapet baju bagus dari salah satu teman putri SMU yang ehm.. cantik (duh malu) tapi sedih karena menyakiti seorang wanita dan disakiti seorang wanita... (lho kok bisa!!?), begini ceritanya... (ga ah malu, masih rahasia kapan kapan aja diceritain).

(17 Agustus 2008, Lapangan Rektorat Institut Pertanian Bogor)
       
Sebenarnya belum terjadi sih, baru besok, ga pa2 lah toh bisa diedit..he3x
        Empat tahun sudah aku ulang tahun tanpa mencicipi "kehangatan" air dan lumpur kali cukup membuatku kangen dengannya (jangan-jangan aku kena sindrom "Cinta dilempar ke kali").  Dan sudah tiga tahun aku tidak menghadiri upacara 17 agustusan, dan rencana emang ga mau ikut lagi, tapi karena di telpon Rektorat untuk ikut ya aku ikutlah.
        Jam setengah tujuh pagi aku sudah berdiri rapih di lapangan mengenakan almamater biru tua dengan logo gebukan kasur di sebelah kirinya sembari membayangkan di mana ya kali terdekat (bener ni kayanya "river addicted" toloong..). Dan upacara pun berjalan lambat dan membosankan (seperti biasanya), sampai akhirnya waktu pengemuman prestasi-prestasi mahasiswa. "Muhammad Taufiqullah Assyaukani, Juara 1 Mahasiswa Berprestasi tingkat Fakultas Teknologi Pertanian".... "Muhammad Taufiqullah Assyaukani, Juara 1 setara emas penyaji poster terbaik Pimnas XXI Semarang"..., akhirnya setelah 4 tahun diriku dipanggil juga ketika upacara he3x (punten lagi kalo narsis). Senangnya, bukan sekedar senang karena maju ke depan, tapi senang karena hadiahnya pas Rp. 750.000, sangat pas untuk bayar SPP yang deadline autodebetnya pas esok hari (maklum dah ga dapet dari orang tua). Bener2 berkah luar biasa padahal seminggu terakhir ini yang ada di kepalaku hanya satu, gimana caranya bayar SPP, karena boro2 tuk SPP tuk bulanan aja harus banting tulang dan nyalain kompor (masak rosela maksudnya :)...
       
(17 Agustus 20xx, Di suatu tempat)
      
Seorang assyaukani telah berada di suatu kondisi ketika tanda tangannya mampu meloloskan proyek senilai triliyunan rupiah, kemudian ada seorang pengusaha yang datang dan menyodorkan uang 1 miliar di hadapan, "Pak terimakasih ya kalau mau membantu perusahaan kami memenangkan tender ini, ini sekedarnya saja", kemudian dengan keras saya mengembalikan dan menjawabnya, "Pak, ambil kembali uang ini, taka kan  kubiarkan dalam tubuh istri dan anak-anakku mengalir darah haram korupsi hina yang menghancurkan bangsa", dan dihadapannya pun langsung kucoret nama perusahaan nya dari peserta tender proyek. dan kutandai, perusahaan tercela..  (semoga Allah tetap menjaga integritasku sampai kapanpun jua..amiin).

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Iklan TV yang Berhasil

Mengetuk Pintu Akhirat, Kecelakaan yang mengubah kehidupan

Kegelisahanku