Posts

Showing posts from March, 2007

Hari sedih

Asw, dy, malam ini aku membaca email salah satu ikhwan yang lupa me log out emailnya, di situ ada email-email para ikhwan dan akhwat yang isinya sangat dalem, sangat jauh dari duniaku, sangat pudar dari kehidupanku. kembali termenung tentang perubahan hidupku, transformasi di jiwaku, dan disorientasi tujuanku, selintas teringat masa-masa ketika MTs ku dulu di Garut, setengah jam sebelum azan maghrib berkumandang, kami telah duduk rapi d masjid, saling berfastabiqul Khoirot membaca ayat suci alquran, saling berbicara serius mengnai dunia islam sesekali becanda tawa, mengisi waktu. Ketika waktu maghrib tiba, kami saling mempersilakan untuk azan, saya yang waktu itu suaranya paling jelek, akhirnya paling jarang dapet kesempatan azan. Bada maghriban kami pergi makan ke kantin, kembali kami mengantri bersama teman2 ukhuwahku, saling mempersilakan duluan, berbagi makanan dan bercengkrama setelah itu saling berlomba lagi dulu-dluan ke masjid untuk melanjutkan ngaji tau sekedar bercengkarama.

Tragedi PTP, hiks

Image
Sedih aku, tapi bercampur lucu juga.. gimana nggak, PTP ku dapet C..hiks-hiks, nilai akhirku dapat 69 padahal B nya 70 dan yang paling parah, ujiannya pak Pur dan bu dede aku dapat nilai tertinggi seangkatan (83) dan (95), sebagai bukti lain aku adalah sedikit mahasiswa yang dapat nilai A untuk praktikum PTP yang padahal secara itung2an lebih susah dari PTP kuliah. Lalu ada apa?jawabannya adalah pada pak Arpah, coba aja mana ada nilai tugas yang bobotnya sama kalya nilai Ujian?secara aku males ngerjain tugas ya aku kerjain seadanya padahal yang aku kerjain bener cuma ga lengkap aja cuam sampe persamaan kesetimbangan massal doang, toh kalo masalah pemecahan persamaan kan anak SMA juga bisa, tapi aku diganjar nilai 30, buset..dan itu adalah sama bobotnya dengan ujian, what? how can?? Dan parahnya aku adalah korban "politik dosen" kenapa begitu, coz ketika aku minta keringanan ke pa Arpah, ternyata ga bisa, alasannya.. "saya takut harga diri saya jatuh di depan pak pur kar

Pandan Wangi atau Wangi Pandan ??

Seiring berkembangnya konsep penjualan ritel , porsi beras dalam kemasan berlabel semakin meningkat. Konsumen beras dalam kemasan ini biasanya adalah masyarakat kelas menengah ke atas yang cenderung mengutamakan aspek kualitas dari produk. Walaupun secara agregat persentase beras yang dijual dalam kemasan ini sangat kecil namun permintaannya terus menaik. Hal ini tak lepas dari pesatnya pertumbuhan pasar-pasar ritel baik skala sangat besar, besar maupun kecil di perkotaan maupun, pelosok-pelosok daerah seluruh Indonesia. Akan tetapi label beras dalam kemasan saat ini tidak menunjukkan mutu beras yang sesungguhnya. Ini menunjukkan bahwa label hanya sebagai pengemas, tapi tidak jujur dalam memberikan informasi kepada penggunanya. Sebagai contoh, beras berlabel ”pandan wangi” belum tentu seratus persen berisi beras varietas pandan wangi. Dari 9 merek beras Pandan Wangi yang diuji oleh LPPM IPB (2007) hanya 2 merek yang mengandung beras asli Pandan Wangi di atas 40%, sisanya hanya mengandu