Posts

Showing posts from February, 2007

"Kani kok sekarang berubah ya??"

Image
Btw foto ku disamping super aneh dan memble kan? beda kaya biasanya?, "beda", itulah tema curhatku kali ini, so baca yaa.. Dy.. hari ini , untuk kesekian kalinya saya harus mendengar ucapan itu lagi, kali ini dari teman dekat yang sangat saya hormati.. padahal ini bukan pertama kalinya, namun kenapa ya kali ini aku mau sedikit curhat ama kamu. sebenarnya hal ini udah saya singgung pada tulisanku tentang "kepribadian ganda" yang kumiliki. Ganda kadang jadi orang baik, kadang jadi orang "busuk". Perlahan tapi pasti saya mulai menerima kenyataan ini, kalo orang pikir saya adalah orang baik, atau bahkan kagum, saya yakin suatu saat mereka akan kecewa. Karena kani bukan seperti apa yang mereka harapkan. Lantas so what kalo orang lain expect gw jadi orang baek?itu bagus, itu baik, dan sah-sah aja. Tapi saya juga punya hak untuk menentukan jalan saya sendiri. menentukkan kemana saya bersikap dan mana yang terbai untukku. Dan ampe saat ini, aku masih merasa inilah

Field Trip yang Unik

Wah field trip yang satu ini agak-agak aneh kalo dibilang fieldtrip biasa, coz kalo biasanya kita cuma berkunjung ke industri-industri, trus pulang, yang satu ini ga cuma sekedar itu. Fieldtrip Himitepa taun ini kaya ada campuran dari tiga kegiatan, ada studi banding, fieldtrip dan rasa-rasa Makrab, kenapa gitu?baca aja nis kisah perjalannya. Di Hari pertama qta semua bertandang ke marakas Jurusan Teknologi Industri Pangan UNPAD di Jatinangor. Wuihh, ternyata Jatinangor ga kalah panasnya sama Darmaga, malah mendingan kita deh masih banyak utannya, disana luas banget tapi pohonnya dikit, mengapa kami tahu?coz pertama-tama menginjakkan kaki disana kami diajak panitia untuk berkeliling di UNPAD (yang mereka bilang UNJAT alias univ. Jatinangor). Ternyata mereka antar fak. nya pisah-pisah, beda sama kita ang nyanmbung2. Trus ternyata ada beberapa wilayah yang unik juga kaya ada "tanjakan cinta", "tangga tak berujung" ampe2 jembatan serem jaman belanda yang pernah masuk

Beras, Kawan yang Mengancam : Sebuah satir tentang diversifikasi pangan

“Ketahanan pangan merupakan hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan atas pangan dan penjajahan melalui pangan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan” - Bayu Krisnamurti - Makanan pokok bangsa kita pada masa lalu amatlah beragam, mulai dari tiwul di Jawa, jagung di Madura, Sagu di wilayah timur serta aneka ragam pangan pokok lain yang terdapat di tiap daerah. Namun keragaman itu kini kian sirna, kemanapun kita pergi ke pelosok negeri ini, akan sulit menemukan daerah yang tidak menjadikan nasi sebagai bahan pokoknya. Nasi secara cepat dan pasti merebut hati masyarakat kita dari makanan lokal yang ada di daerah masing-masing. Realita ini bukannya tidak menimbulkan masalah, budaya konsumsi beras yang “menasional” ini mengakibatkan meroketnya permintaan terhadap beras di pasaran. Celakanya kenaikan ini tidak diiriingi peningkatan luas lahan-lahan sawah yang umumnya berada di tanah jawa. Atas nama “kem