Kepribadian Ganda, Sebuah dilema yang coba kuterima

Ya..split personality, itu istilah psikologinya, banyak temen-temen yang bilang aku ini memiliki kepribadian ganda. Dan saya pun merasakannya. Kadang saya merasa sebagai orang yang cuek, jayus, suka godain orang dan iseng. Tapi di satu waktu aku bisa pula berubah menjadi seorang yang sok berwibawa, pemimpin dan berkata dengan bahasa tingkat tinggi. Ada apa ini?

Sebenarnya saya rasakan ini ketika menginjak kelas 3 MTs, saat itu aku merasa dengan tampang dan sikap yang berwibawa dan kharismatik rasanya tidak banyak teman yang bisa kudekati, kadang saya iri dengan teman yang asyik ngobrol ketawa-ketawa, rasanya akrab sekali sehingga sering aku mendambakan memiliki sahabat yang dapat senantiasa ada ketika kubutuhkan dan aku ada ketika ia butuhkan.

Namun ternyata pikiran ini telah mentransformasi diriku begitu jauh, begitu ekstrim sehingga benar-benar merubah kepribadianku yang dulu. Kepribadian yang pendiam dan menunggu. Orang akan bilang bahwa kani mengagumkan ketika awal-awal bertemu, tapi pikiran mereka akan berputar 180 derajat ketika mereka mengenalku lebh jauh.

Awal nya aku selalu stress dan merenung, mengapa samapi dewasa seperti ini aku belum bisa menemukan kepribadian ku yang sesungguhnya. Tiap ku merenung aku selalu mencari, apa yang salah dalam diriku, mengapa hidup ini sangat miskin orientasi?

Namun itulah realita, karena itu saya mengatakan, bahwa diriku bukan orang baik, tapi senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik. Perlahan tapi pasti aku mulai menerima kepribadian ini, biarlah orang mau bilang aku munafik atau bermuka dua, i dont care at all, karena mereka hanya bisa menjustifikasi tanpa merasakan apa isi hatiku yang sebenarnya.

Namun satu yang masih bisa membuatku tegak dan merasa bangga, karena saya menyadari, di balik kepribadian yang tidak jelas ini, terdapat hati yang menyimpan sebuah ghirrah islam yang menyala, jiwa bangsa indonesia yang bersinar, setidaknya saya masih bermimpi untuk memajukan umat dan bangsa ini. dengan memberi sesuatu demi tegaknya mereka, dengan tangan ini, tangan seorang kani...