Membangun Budaya Perusahaan Di Himitepa

Produk pangan yang terdapat di tanah air saat ini didominasi oleh industri-industri besar yang berskala nasional dan multinasional. Tingginya tingkat kompetisi diantara mereka membuat para manajer perusahaan harus membuat segala kondisi yang memungkinkan tercapainya tujuan pemasaran, salah satunya adalah membangun budaya perusahaan. Adalah suatu hal yang mutlak dalam perusahaan untuk membangun budaya mereka sendiri agar seluruh elemen dapat bekerjasama secara optimal untuk meraih tujuan perusahaan.
Budaya perusahaan besar saat ini adalah budaya efisiensi biaya dan efektifitas kinerja yang tinggi. Pengembangan kualitas sumber daya manusia, terdapatnya Standard Operating Procedure (SOP) yang jelas pada tiap aktivitas yang dilakukan, ketepatan waktu pencapaian target dan penjagaan kualitas produk yang dihasilkan dengan evaluasi yang kontinyu terhadap mutu kinerja merupakan titik-titik kritis yang harus terus dijaga oleh seorang CEO-CEO industri Pangan besar untuk menjaga pasar mereka.
Lembaga kemahasiswaan (LK) berdiri dan biayai oleh perguruan tinggi dengan maksud untuk menambah soft skill mahasiswa dalam bidang manajemen organisasi. LK diharapkan bisa menjadi simulasi dari perusahaan yang kelak akan di tempati oleh mahasiswa di masa depan, baik untuk bekerja maupun berwirausaha. Simulasi itu terkait dengan kemampuan manajerial dan adaptasi terhadap budaya perusahaan. Oleh karena itu posisi dan nilai jual LK menjadi penting bagi peningkatan kualitas lulusan perguruan tinggi yang akan terjun ke masyarakat.
Himitepa sebagai salah satu LK di lingkungan Fateta adalah salah satu sarana yang sangat diharapkan untuk membangkitkan soft skill mahasiswa ITP. Terlebih lagi mahasiswa ITP adalah mahasiswa yang sedari awal memang disiapkan untuk menjadi sumberdaya manusia yang mengisi pos-pos teknis di Industri pangan antara lain Quality control, Research and Development sampai Teknisi.
Namun sebagai simulasi perusahaan, rasanya LK sekarang (termasuk Himitepa) pada umumnya masih jauh dari harapan untuk memiliki budaya perusahaan. Kebiasaan-kebiasaan menyia-nyiakan waktu seperti ngaretnya waktu acara dan rapat, masih sering kita jumpai. Selain itu terdapatnya kesalahan yang berulang-ulang terjadi mencirikan belum efektifnya fungsi kepengawasan dan evaluasi dari organisasi. Kondisi ini diperparah dengan mitos yang mengatakan bahwa kepanitiaan yang defisit adalah sesuatu yang wajar, padahal hal ini mencerminkan buruknya tingkat efisiensi penggunaan dana dari kepanitiaan tersebut.
Oleh karena itu, Himitepa pada tahun berikutnya harusnya dapat lebih baik lagi dalam usaha menciptakan atmosfir perusahaan besar dalam organisasi. Perbaikan itu antara lain dapat dilakukan dengan menekankan pentingnya suatu acara atau rapat dimulai dan berakhir dengan tepat waktu sehingga perencanaan kegiatan dapat disempurnakan. Selain itu perlu adanya kebiasaan baru untuk selalu mengevaluasi kinerja masing-masing dan memperhatikan evaluasi yang dilakukan pada kegiatan sebelumnya sehingga tiap kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir pada masa setelahnya, mekanisme dimungkinkan dengan pembentukkan tim kendali mutu atau QC dalam sistem kepengurusan. Dan yang terpenting, mulailah membudayakan untuk efisensi biaya, misalnya jika menggunakan telepon CDMA lebih murah untuk menelepon sponsor di Jakarta, mengapa harus menggunakan SLJJ PSTN? pemanfaatan IT pun dapat menjadi bagian dari solusi masalah ini, atau hal-hal lain yang sebenarnya masih sangat bisa kita efisienkan.
Terakhir, saya ingin sampaikan bahwa memang lebih mudah bicara daripada melaksanakan, karena ini menyangkut budaya, dan definisi budaya adalah tindakan yang dilakukan berulang-ulang sehingga melembaga. Oleh karena itu perubahan budaya merupakan hal yang sulit. Namun hal yang sulit bukan berarti mustahil, satu-satunya cara unuk mewujudkannya adalah apabila semua elemen kebudayaan itu ikut serta dalam fase transisi ini. Bukan hanya saya dan bukan hanya Anda, tapi kita semua, mahasiswa ITP untuk Himitepa yang lebih baik.
Allau A’lam Bishawwab

Kritik saran?  assyaukani@gmail.com
Lebih mendetail?  http://assyaukani.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Waspadai Daging Babi Oplosan

Mengetuk Pintu Akhirat, Kecelakaan yang mengubah kehidupan

Membuat Iklan TV yang Berhasil