PKS dan Ikhwanul Muslimin, Bagimana saya memahaminya

Sebenarnya saya sudah lama ingin menulis ini, karena sepertinya sangat menarik untuk saya dan juga untuk dibaca rekan-rekan semua. Tapi akhirnya malam ini saya menulis karena pada satu diskusi hangat di forum Insan Cendekia mengenai masalah ini. Unik dan Lucu tapi say amelihat ada sesuatu yang berharga di dalamnya.

Sebelumnya untuk para ikhwan dan akhwat (sebutan bagi aktivis Ikhwanul Muslimin) mohon maaf bla ada yang tersinggung, ni hanya refleksi dari seorang yang awam dan dungu serta sangat terbuka untuk didebat dan diperbaiki apalagi diberi pencerahan.

Ikhwan Muslimin (selamjutnya kusebut IM) dan PKS adalah dua hal yang tak terpisahkan, mungkin hanya berbeda nama saja karena berbeda negara, salah satu harakah yang saat ini benar-benar menjamur luar biasa khususnya di Indonesia. Saya pribadi sudah tidak asing dengan harakah ini, banyak sekali rekan-rekanku baik di PPSDMS, IPB atau di MTs yang memang bagian dari Harakah ini, dan saya kagum terhadap meraka.

Kembali ke pokok masalah mengapa saya menulis ini, yaitu karena ada salah satu ade kelas IC (insan cendekia) yang meminta alumni IC yang mau silaturahim ke SMA jangan membawa "salam tempel" khas PKS. Sekilas rekan2 pasti ngerti kan, soalnya memang di IC memang gerakan2 seperti itu relatif tidak ada dan jadilah IC hanyalah sekolah damai dan datar yang benar2 mendidik siswanya jadi olimpiadewan dan olimpiadewati serta jadi ilmuwan-ilmuwan handal. Jadi sangat-sangat mungkin bahwa SMU ini akan di masukkan dalam salah satu target Liqo (baca Dakwah Khas IM--> sebenarnya contoh dari rosul juga si..). Sehingga wajar jika ada salah satu alumni nya yang rada ketus berbicara masalah ini.

Tapi temen2 semua, lets we just put all the problem in its place. Pengalaman saya pertama kali liqo adalah ketika MTs di ajak oleh senior. Ga ada maksud apa2 tuk dukung partai tertentu, ga punya tendensi tuk masuk politik, just clear to learn islam ga ada yang laen. Dan waktu itu pula ga ada cerita ada murobbi yang nyuruh2 kita tuk coblos PKS, sama sekali ga. Bahkan saya baru sadar bahwa liqo adalah salah satu program kaderisasi PKS justru di tingkat 2 kuliah di IPB, yaitu 5 tahun kemudian. Artinya apa, adalah (kok perasaan diksinya jelek amet ya) ada hal yang berbeda dalam liqo ini. Dalam beberapa hal, walaupun saya bukan anggota PKS dan memang dari segi ahlak sangat tidak cocok) saya elihat gerakan ini ...

to be continued... (sorry dah malem bozz)

Comments

  1. Anonymous7:50 pm

    jika memang begitu adanya, berarti PKS adalah salah satu (jika bukan satu-satunya) gerakan yang disiapkan dengan serius. Bayangkan, untuk mencapai sebuah bentukan partai politik (organisasi legal formal) menjadi PK pada tahun 1998 mereka melewati waktu 20 tahun. Bandingkan dengan parpol2 lain yang menjamur, tak lebih dari oportunisme politik, atau yang hanya mengandalkan kegantengan dan pesona tokohnya.
    Sehingga wajar jika PKS memiliki kekokohan struktur dan progresivitasnya luar biasa, karena kader-kadernya yang terbina. Mana ada partai lain yang kaderisasi kadernya tiap minggu sepanjang waktu, jika ada talong kabari ya! mau tahu juga saya.
    Tinggal, apakah PKS bisa mempertahankan citranya yang selama ini dikenal bersih dan peduli (dan sekarang mencoba membangun citra profesional-nya).
    Jika akan tetap demikian, dan partai ini terus tumbuh. Saya akan mempersilahkan mereka untuk memimpin Indonesia.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membuat Iklan TV yang Berhasil

Mengetuk Pintu Akhirat, Kecelakaan yang mengubah kehidupan

Kegelisahanku