Mengetuk Pintu Akhirat, Kecelakaan di KM 81 Tol Cipularang
15 Tahun sudah, semenjak TK sampai SMA, orangtua menyekolahkanku di sekolah islam. Sudah tak terhitung banyak aku mengantuk mendengar apa itu Dzikrul Maut (Ingat mati) dan betapa dekatnya hal itu dengan kita. Namun baru kemarin kamis saya tau betapa dekatnya apa yang kusebut Kematian...
Awalnya tidak ada yang tak normal. Saat itu kami sekeluarga berencana menuju Tasikmalaya untuk berqurban dan membawa paket donasi untuk orang-orang jompo dan yatim piatu (hal yang memang secara rutin tiap tahun ayahku lakukan). Kebetulan, tidak seperti Id sebelumnya, kani bisa ikut karena tidak ada kegiatan di kampus atau asrama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kita semua berangkat setelah shalat Id (saya salatnya di Bogor) dan melewati rute biasa via tol Cipularang. Posisinya ibu, ayah dan adik paling kecil (dede) duduk di jok depan. Sedangkan di jok tengah dari kiri ke kanan berturut-turut, paman, saya, kakak dan adik (yusuf) Awalnya semuanya seperti biasa saja, mobil Isuzu Panther Touring kami yang dikendarai ayah melaju dengan kecepatan 80-90 Km di Tol Cipularang yang kebetulan agak padat saat itu. Dan seperti biasa juga ayah menyupir dengan lincah salip sana salip sini. Jangan salah walau rambut telah beruban tapi masalah menyupir jiwa ayahku bagaikan kembali ke masa muda.
Kemudian kejadian itu pun terjadi. Di awali dari niat menyalip mobil, ayahku mengambil bahu jalan tol. Namun saat melintas di bahu jalan,tiba2 suatu suara kras,''GRAKKK'' mobil sprtinya menabrak sesuatu dan melindasnya. Entah kenapa tiba2 mobil seperti kehilangan kendali,oleng ke kiri lalu kemudian ke kanan dan masuk ke badan jalan (jalur cepat). Ketika masuk badan jalan dari arah kanan belakang tiba-tiba melesat bis dengan kecepatan tinggi, dan
Awalnya tidak ada yang tak normal. Saat itu kami sekeluarga berencana menuju Tasikmalaya untuk berqurban dan membawa paket donasi untuk orang-orang jompo dan yatim piatu (hal yang memang secara rutin tiap tahun ayahku lakukan). Kebetulan, tidak seperti Id sebelumnya, kani bisa ikut karena tidak ada kegiatan di kampus atau asrama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kita semua berangkat setelah shalat Id (saya salatnya di Bogor) dan melewati rute biasa via tol Cipularang. Posisinya ibu, ayah dan adik paling kecil (dede) duduk di jok depan. Sedangkan di jok tengah dari kiri ke kanan berturut-turut, paman, saya, kakak dan adik (yusuf) Awalnya semuanya seperti biasa saja, mobil Isuzu Panther Touring kami yang dikendarai ayah melaju dengan kecepatan 80-90 Km di Tol Cipularang yang kebetulan agak padat saat itu. Dan seperti biasa juga ayah menyupir dengan lincah salip sana salip sini. Jangan salah walau rambut telah beruban tapi masalah menyupir jiwa ayahku bagaikan kembali ke masa muda.
Kemudian kejadian itu pun terjadi. Di awali dari niat menyalip mobil, ayahku mengambil bahu jalan tol. Namun saat melintas di bahu jalan,tiba2 suatu suara kras,''GRAKKK'' mobil sprtinya menabrak sesuatu dan melindasnya. Entah kenapa tiba2 mobil seperti kehilangan kendali,oleng ke kiri lalu kemudian ke kanan dan masuk ke badan jalan (jalur cepat). Ketika masuk badan jalan dari arah kanan belakang tiba-tiba melesat bis dengan kecepatan tinggi, dan
..BRAKKK,
Mobil kami menghantam bis dengan keras,saat itu aku mulai pasrah sprtinya kakiku telah melewati pintu akhirat. Mobil kmudian terguling ke kiri (kopral), entah berapa kali, namun kurasakan dari benturannya sepertinya lebih dari dua kali jungkir balik...BUGGHH..BUGHH..BUGHH...
Sangat nyata kurasakan mobil terguling,
ASSYHADU ALAA ILAA HA ILALLAH
ASSYHADU ALAA ILAA HA ILALLAH
Hanya kalimat itu yang terucap dari bibir ku saat itu bersamaan bumi yang seolah berputar dalam pandangan mata. Saat itu aku sangat takut dan pasrah. Demi Allah saya benar-benar takut, saya sadar ini adalah TOL!!, hanya menunggu waktu apakah mobil kami akan disambar mobil lain dengan kecepatan tinggi atau justru terguling masuk ke Jurang Tol Cipularang (bagi yang penah liat jurangnya, dijamin merinding). Satu, dua, tak kurang dari tiga kali mobil terguling, dan kemudian rasanya pandangan sesaat menjadi gelap...
Namun takdir Allah berkata lain, mataku pun terbuka, saat itu pun aku tersadar bahwa mobil telah berhenti berguling dalam posisi mobil tegak normal. Kulihat bangku depan ayah dan ibu terduduk seperti shock tak bergeming. Kulihat ke kiri pamanku di samping terdiam kaku, TAPI KETIKA KULIHAT KE KANAN ..
AKu menyadari adikku telah tak ada di tempatnya, kumenerawang keluar pecahan jendela, ASTAGFIRULLAH, adikku yusuf terlempar sekitar 5 meter dari mobil ke jalan Tol, terkapar dengan kepala bersimbah darah. Dalam hati aku berdoa, ya Allah aku belum sanggup bila kau mengambil nyawa adikku saat ini.
Secara spontan saya keluar dari mobil menuju Yusuf (Saat itu sepertinya tubuhku tidak terasa sakit apapun), semakin kudekati, semakin takut hati ini, Namun semuanya hilang tatkala terdengar tangisannya.. "Alhamdulillah ya Allah di masih Hidup". Langsung ku gotong dan kupeluk dia dan berusaha menenangkannya bersama darah yang mengalir di sekujur kepalanya.
Keadaan kemudian persis seperti apa yang kulihat di TV, manusia-manusia berhamburan untuk membantu mengeluarkan keluargaku dari mobil, petugas jalan menyetop laju mobil, dan beberapa orang mencoba mengamankan barang-branag kami mulai dari DOmpet, Kunci, sampai Alquran. Ibu dikeluarkan dari mobil dan ditidurkan di aspal yang panas. Paman masih berada di Mobil karana sepertinya tulang punggungnya ada yang patah. Saya dan kakak (selaku 2 orang yang paling kecil cederanya) berusaha menenangkan Yusuf dan dede sambil memayungi ibu.
Tak berapa lama tibalah ambulan, pertama ibu dinaikkan ke Ambulan, kemudian yusuf dan terakhir paman. Saya dan kakak berbagi tugas, kakak tetap di TKP menemani ayah (yang juga hanya luka ringan) dan saya ikut Ambulan. Di ambulan, saya duduk di depan memangku si dede yang kepalanya bocor dan terus mengeluarkan darah (walaupun anehnya dia tak merasa). Dan ketegangan kemudian berpindah tempat dari TKP ke Unit Gawat Darurat RS Efarina Etaham..
To Be Continued ... (Maaf dah kemaleman).
next : Keanehan-keanehan dalam kecelakaan ini, foto mobil yang ringsek dan bajuku yang penuh darah, hikmah-hikmah di balik kecelakaan tragis ini
ASSYHADU ALAA ILAA HA ILALLAH
Hanya kalimat itu yang terucap dari bibir ku saat itu bersamaan bumi yang seolah berputar dalam pandangan mata. Saat itu aku sangat takut dan pasrah. Demi Allah saya benar-benar takut, saya sadar ini adalah TOL!!, hanya menunggu waktu apakah mobil kami akan disambar mobil lain dengan kecepatan tinggi atau justru terguling masuk ke Jurang Tol Cipularang (bagi yang penah liat jurangnya, dijamin merinding). Satu, dua, tak kurang dari tiga kali mobil terguling, dan kemudian rasanya pandangan sesaat menjadi gelap...
Namun takdir Allah berkata lain, mataku pun terbuka, saat itu pun aku tersadar bahwa mobil telah berhenti berguling dalam posisi mobil tegak normal. Kulihat bangku depan ayah dan ibu terduduk seperti shock tak bergeming. Kulihat ke kiri pamanku di samping terdiam kaku, TAPI KETIKA KULIHAT KE KANAN ..
AKu menyadari adikku telah tak ada di tempatnya, kumenerawang keluar pecahan jendela, ASTAGFIRULLAH, adikku yusuf terlempar sekitar 5 meter dari mobil ke jalan Tol, terkapar dengan kepala bersimbah darah. Dalam hati aku berdoa, ya Allah aku belum sanggup bila kau mengambil nyawa adikku saat ini.
Secara spontan saya keluar dari mobil menuju Yusuf (Saat itu sepertinya tubuhku tidak terasa sakit apapun), semakin kudekati, semakin takut hati ini, Namun semuanya hilang tatkala terdengar tangisannya.. "Alhamdulillah ya Allah di masih Hidup". Langsung ku gotong dan kupeluk dia dan berusaha menenangkannya bersama darah yang mengalir di sekujur kepalanya.
Keadaan kemudian persis seperti apa yang kulihat di TV, manusia-manusia berhamburan untuk membantu mengeluarkan keluargaku dari mobil, petugas jalan menyetop laju mobil, dan beberapa orang mencoba mengamankan barang-branag kami mulai dari DOmpet, Kunci, sampai Alquran. Ibu dikeluarkan dari mobil dan ditidurkan di aspal yang panas. Paman masih berada di Mobil karana sepertinya tulang punggungnya ada yang patah. Saya dan kakak (selaku 2 orang yang paling kecil cederanya) berusaha menenangkan Yusuf dan dede sambil memayungi ibu.
Tak berapa lama tibalah ambulan, pertama ibu dinaikkan ke Ambulan, kemudian yusuf dan terakhir paman. Saya dan kakak berbagi tugas, kakak tetap di TKP menemani ayah (yang juga hanya luka ringan) dan saya ikut Ambulan. Di ambulan, saya duduk di depan memangku si dede yang kepalanya bocor dan terus mengeluarkan darah (walaupun anehnya dia tak merasa). Dan ketegangan kemudian berpindah tempat dari TKP ke Unit Gawat Darurat RS Efarina Etaham..
To Be Continued ... (Maaf dah kemaleman).
next : Keanehan-keanehan dalam kecelakaan ini, foto mobil yang ringsek dan bajuku yang penuh darah, hikmah-hikmah di balik kecelakaan tragis ini
Innalillahi...
ReplyDeletewalaupun kalo direnungin bisa juga kita ngucap "alhamdulillah.."
Selain alhamdulillah krb kamu 7 keluarga selamet, alhamdulillah juga krn pernah ngerasain pengalaman batin yg amazing gt..
Kadang abis kaya gt qta bisa lebih arif nyikapin hidup, itu kata org bijak loh.
Oya, bukunya ntar2 dulu ya dibalikinnya, hehehehe... Mo dipake buat bikin resolusi sm ngerevisi peta hidup pas taun baru ntar.
Makasi
c u L8r bro...
hebat ya bisa selamat semuanya, amien...
ReplyDeletealhamdulilah.
temanku habis kak, di tol jagorawi. hancur bersama 2 temannya.
dia meninggal.
dan aku harus gimana?