Hari sedih

Asw, dy, malam ini aku membaca email salah satu ikhwan yang lupa me log out emailnya, di situ ada email-email para ikhwan dan akhwat yang isinya sangat dalem, sangat jauh dari duniaku, sangat pudar dari kehidupanku.
kembali termenung tentang perubahan hidupku, transformasi di jiwaku, dan disorientasi tujuanku, selintas teringat masa-masa ketika MTs ku dulu di Garut, setengah jam sebelum azan maghrib berkumandang, kami telah duduk rapi d masjid, saling berfastabiqul Khoirot membaca ayat suci alquran, saling berbicara serius mengnai dunia islam sesekali becanda tawa, mengisi waktu. Ketika waktu maghrib tiba, kami saling mempersilakan untuk azan, saya yang waktu itu suaranya paling jelek, akhirnya paling jarang dapet kesempatan azan. Bada maghriban kami pergi makan ke kantin, kembali kami mengantri bersama teman2 ukhuwahku, saling mempersilakan duluan, berbagi makanan dan bercengkrama setelah itu saling berlomba lagi dulu-dluan ke masjid untuk melanjutkan ngaji tau sekedar bercengkarama. Selepas isya kami terkadang harus melihat teman-teman kami ditampar di depan masjid oleh para pengurus asrama karena mereka telat ke masjid, saat itu kupikir dalam hati, "oh apa ya yang bikin mereka ke masjid aja telat, padahal di masjid nyaman banget". Selepas masa hukuman itu, kami (geng masjid) melanjutkan liqo di rumah salah satu ustadz, "tok..tok..tok.. assalamualaikum", dan kami pun liqo bersama, hingga pukul 9 lewat dan pintu asrama dibuka. Tengah malam kami dibangunkan untuk latihan thipan pokhan, capek sii, tapi kami tetap senang, sampai ketika waktu setoran haflan kami berebut maju ke depan, sekedar tuk membanggakan diri "ni kani hafal duluan", atau agar bisa menjawab dengan tenang ketika ditanya "hafalannya sudah sampe mana kan"?

Oh indahnya saat-saat itu, saat kami belajar bersama, ngobrol bersama. Saat itulah prestasiku menunjukkan kenaikan yang sangat signifikan, seolah kemampuan akademikku mencapai puncaknya, belajar menyenangkan, menghafal mudah masuk, rasanya saat itu hatiku masih bening masih suci sehingga mudah dimasuki oleh hidayah-hidayah yang ada. Hari-hari ku kala itu berbalut kesederhanaan dan kesahajaan bersama teman-teman yang membuatku kala itu terus merasa bersyukur. Aku bahagia aku rindu kebersamaanku bersama mereka...rindu masa-masa ikhwanku, masa-masa ketika saat itu aku bertekad ntuk memuliakan agamaku.


- sebuah renungan ketika ku membaca dan merenungi isi email mengenai hasil lokakarya, "kelas untuk ibadah", mengapa sampai saat ini ku tak bisa menerimanya... -

NB:oh iya, pagi ini hp ku ilang, jadi jgn SMS dulu ya.. ampe ku beli hp baru lagi, oh ya dy, aku hari ini dibilang kaya kobochan..he3x, dasar anak2 aneh

Comments

  1. Anonymous8:04 pm

    cuma tes aja

    ReplyDelete
  2. Setiap perubahan dalam sikap manusia harus datang dari pengertian dan penerimaan dalam batinnya. Manusia merupakan ciptaan satu-satunya yang dapat membentuk dan menempa kembali dirinya dengan mengubah sikap-sikapnya. (John Maxwel)

    Waduh turut berduka ats hp nya T_T Smoga dpt pengganti yg lebih baik.

    ReplyDelete
  3. Anonymous9:53 pm

    wah wah wah, ternyata ada perasaan sedalam itu tentang anak-anak IC.
    tap gini kan, kayak yang pernah dibilang sama pak zul,'laut yang tenang tidak akan menghasilkan pelaut yang tangguh'. coba bayangin kalo lo 'cuma' ada di dunia MTs lo yang super ideal gitu, gimana lo bisa ngebenerin dunia???
    bung, dunia ini sama sekali gak ideal. buktinya nabi Muhammad diturunin ke bumi. ngapain juga nabi Muhammad diturunin di dunia yang kayak MTs lo dulu, gak bakalan ada perubahan, iya to?!?!
    so, selamat berjuank!!! banyak yang harus dibenerin di dunia ini bung, makanya ada surga untuk ngebales semua usaha kita :)
    -tentunya ini dimas m juga,hehehe...-

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Membuat Iklan TV yang Berhasil

Mengetuk Pintu Akhirat, Kecelakaan yang mengubah kehidupan

Kegelisahanku