AHOK

Sudah lama ga ngeBlog,  jdi tergerak karena kasus Ahok.

Bahwa Ahok chinese,  itu ketentuan dari Allah, dan bukan ranah kita mempersoalkan itu apa yang telah digariskan Nya. Bahwa dia nasrani,  itu pilihan dia,  dan sebagai muslim kita juga tidak boleh memaksakan apa yg kita yakini (laa ikroha fi diin).

Nah,  Soal dia dan statement nya tentang ayat AlQuran,  itu kesalahan ,  karena bukan ranah dia menafsirkan kitab suci Islam.  Saya sakit hati,  jutaan umat juga mungkin sakit hati. Bukan saya terlalu sensitif, tapi hanya terlalu sayang dengan Alquran.  Ini wajar,  karena hal yg sama akan terjadi jika ada yg menghina orang tua,  istri atau orang yg saya sayangi.

Tapi Ahok sudah minta maaf,  dan saya berusaha memaafkan karena melakukan kesalahan adalah sifat manusia. Asal dia tidak mengulanginya. Dan tentu kami butuh waktu untuk membiarkan luka ini sembuh.

Namun,  bukan luka itu yg membuat saya sakit,  tapi luka karena berbagai pemberitaan yang menyatakan bahwa kaum muslimin itu inklusif,  intoleran dan antikebhinekaan.

Padahal kalau itu benar,  kenapa Poling Ahok konsisten tertinggi sebelum dia keseleo lidah? Karena mungkin kami tahu bahwa ahok bekerja dg baik,  berprestasi dan menunjukkan hasil.  Pun pemimpin perusahaan saya skr pun non muslim,  tapi tak pernah saya terpikir untuk bekerja setengah hati. Jadi dalam kasus Ahok,  yang kami permasalahkan adalah statementnya,  bukan agamanya. Sekali lagi,  bukan agamanya.

Namun saya tidak menampik ada sebagian saudara muslim saya yg berlebihan dalam menanggapi kesalahan ini,  padahal islam juga menganjurkan tidak berlebihan (laa tusrifuu). Termasuk dalam hal membenci. Sehingga saya juga tidak setuju jika ada yang mengobarkan ucapan2 bernada sinis dan kebencian sehingga melebar dari pokok persoalan , yg akhirnya justru membuat kesan seakan kita membenci agama lain,  padahal sama sekali tidak. Tidak sama sekali.

Para pengobar kebencian tersebut,  malah membuat saya curiga, mungkin ada beberapa pihak yg sengaja menyiram minyak ke api,  dan mengambil manfaat dri perpecahan bangsa.

Demi Allah saya tidak rela jika karena kasus ini Islam dianggap intoleran,  sehingga kita jadi saling berprasangka,  tapi saya juga tidak suka jika ada yg membenci Ahok berlebihan dg kalimat2 yang tidak pantas,  bagaimanapun dia anak bangsa yang berprestasi. Buat saya,  siapapun yg mengeluarkan salah satu dari dua statement itu,  dialah oknum pemecah belah bangsa. Dan sudah selayaknya kita abaikan saja statement mereka. Karena semakin kita terbawa,  maka semakin tercapai lah tujuan mereka memecah belah kita.

Apapun keyakinannya,  kita Indonesia, kita bersaudara.  Jangan percaya jika ada yg mengatakan sebaliknya.

*note : penulis adalah bukan siapa siapa,  hanya anak bangsa yang mencintai Indonesia melebihi dirinya sendiri.
(tulisan ini terinspirasi dari ceramah menyejukkan Aa Gym)

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Iklan TV yang Berhasil

Mengetuk Pintu Akhirat, Kecelakaan yang mengubah kehidupan

Kegelisahanku