Aku sering kali merenung, mengapa aku sangat ebrbeda dengan kehidupanku yang lalu, sebenarnya perubahan itu sama sekali tidak perlu dirisaukan karena perubahan adalah hal yang pasti. Namun mengapa prubahan ini rasa-rasanya ke arah yang negatif, mengapa diriku makin jauh dari Tuhanku, dari Allah, rasanya kini aku semakin jarang merasakkan tetesan air mataku pada qiyamul lailku, merasakan sangat lelah ketika shaum kamis, terlalu dekat dengan wanita dan berbagai alasan lain yang membuatku malu dikatakan sebagai seorang muslim, apakah benar ini diriku? apakah ini diriku?apakah ini kani? bila ya, ini pasti kani yang telah kehilangan sakhsiyah nya, kepribadiannya. Kani yang sedang melangkah perlahan menuju kehancuran, menuju ketidakjelasan arah hidup. Setiap kali ku terdiam, hal inilah yang senantiasa kupikirkan. Dulu aku menganggap dengan meruah diriku aku berharap dapat lebih dekat dengan teman-teman, karena dengan sosok yang berwibawa rasanya sangat besar jarak yang ada. Namun ternyata ha
Comments
Post a Comment